Aku kembali mengingatmu di sisa gerimis
Diantara punggung batu yang mengukir namamu
Disitulah, kenangan kita telah terpahat
Atau pada daun kering bagaikan selembar surat
Yang menuntaskan sebuah jejak ziarah
Aku telah menuliskannya sehabis gerimis
Lalu menjadi abadi di kedua mataku
"Aku rindu bersamamu, menyulam ribuan malam dengan tatapan tajam,
namun maut memutuskannya,menjelma sabit membuat matamu terpejam"
Untukmu, aku rela bersetubuh bersama angin
Dengan dingin yang ku cicipi nikmatnya sepi
Dan bila kau tak kembali
Aku menjelma doa untuk menemanimu
2011
No comments:
Post a Comment